Selasa, 30 Oktober 2012

Akhir Kisah Secangkir Teh Cap Poci

mungkin kisah itu kembali terulang. wajah pusat musat di tengah sunyi mungkin senada kembali terulang. wajar saya apa yang saya katakan cinta secangkir teh cap poci itu mluai merasuk kembali. cinta secangkir teh cap poci? mungkin agak kurang tersirat di pendengaran kalian , tapi bagiku itu bermakna amat indah. secangkir teh cap poci., saat diminum terasa sejuk, kalbu bagaikan melayang dihempas udara menari syhadu seirama kalbu yang menderai mencai cinta seutuhnya. cangkirnya? cangkir yang indah dengan goresan seni, yang itu punmanambah suasana klasik saat meminumnya.          awal kisahku yang kembali datang merasuk ditengah lubuk jemari cintaku. aku mengagguminya sanggat menggumintya. aku selalu mengingatnya saat ku tengah duduk manis bersandar di tempat tidur kayuku. secangkir teh cap poci saat itu menemaniku ditengah bisikan cinta yang menggelayuti di lumbung padi cinta saat itu. seseruprut demu seseruprut aku tenggak sambila ku bayangkan wajah rupawannya dan sosok kepribadiannya. "ah nikmatnya, terasa akan hari ini indah bagaikan lembayun senja".       tenggakan pertama, kunimati setiap tetesnya. manisan gula berbaur akan sebuah cinta panorama seorang pria yang tengah ku impikan. hangatnya teh, membuatku terus waspada akan cintanya yang mungkin akan binasa.       tenggakan kedua, coba ku rasakan akan dalam lenbih dalam, coba ku bayangkan akan kepribadiannya yang misterius menanmbah kesan akan cinta yang ku pertaruhkan.       tenggakan itu terus kuulangi dan kuulangi mencapai tetes terakhir , yahh tetes terakhir, apa yg mungkin dapat kurasakan???aku coba meraih cangkir itu dan ternyata prakkkkk secangkir teh cap poci itu pecah di tengah cinta yang kubayangkan. bersaan akan keadaan bawha ia seseorang yang ku cinta telah memiliki bidadari istimewa tuk disandingkan denganya.       hanya terdiam, tersungkur kaku tanpa mampu berdiri dan menengok bahkan tak mampu bangkit dan menyadari bahawa ia telah menjadi miliknya dan aku bukan siapa-siapanya, lebih detail hanya daun yang menuguning yang terjatuh ke tanah dan tak berarti apa-apa  


sepenggal kisah karya  ~  ACR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar